Pembelahan Sel
A. Kompetensi Dasar
3.1
Mendeskripsikan struktur dan fungsi sistem reproduksi pada manusia,
kelainan dan penyakit pada system reproduksi, dan penerapan pola hidup yang
menunjang kesehatan reproduksi
B. Indikator
3.1.1 Menjelaskan fase-fase pembelahan
sel secara mitosis dan meiosis
3.1.2 Menjelaskan ciri setiap fase
pembelahan sel secara mitosis dan
meiosis
3.1.3 Menyebutkan karakter atau sifat
sel anakan hasil pembelahan sel secara mitosis dan meiosis
C. Materi
Sebelum mempelajari sistem reproduksi coba kamu pahami dulu materi
tentang pembelahan sel ini. Sebelumnya kamu telah mengetahui bahwa pada awalnya
manusia berasal dari satu sel. Akan tetapi, karena sel tersebut mengalami
pembelahan,maka jumlah sel manusia pada saat dewasa sekitar 200 triliun. Nah,
dapatkah kamu menyebutkan satu alasan mengapa sel membelah?
Pembelahan sel itu sangat penting bagi kelangsungan hidup semua
makhluk hidup. Ada 3 alasan mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan,
perbaikan, dan reproduksi. Berikut ini akan
dijelaskan masing-masing alasan pentingnya sel mengalami pembelahan. Alasan
pertama sel mengalami pembelahan adalah untuk pertumbuhan. Masih ingatkah kamu
bahwa salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan? Mahluk hidup
dapat tumbuh karena sel-selnya bertambah banyak. Semakin banyak sel dalam suatu makhluk hidup
maka semakin besar ukuran mahkluk hidup itu. Alasan selanjutnya adalah untuk
perbaikan. Pernahkah kamu mengalami luka pada bagian tubuhmu? Apakah setelah
beberapa lama bagian tubuh yang luka tersebut dapat menutup seperti semula?
Sebenarnya, pada bagian tubuhmu yang mengalami luka tersebut terjadi kerusakan
jaringan. Nah, perbaikan jaringan yang rusak pada tubuhmu tersebut adalah hasil
dari proses pembelahan sel.
Alasan terakhir sel mengalami pembelahan adalah untuk reproduksi.
Reproduksi atau perkembangbiakan adalah ciri lain dari makhluk hidup. Pada
proses reproduksi seksual, diperlukan sel kelamin untuk membentuk individu baru
(anakan). Proses pembentukan sel kelamin ini dilakukan dengan cara pembelahan
sel.
Menurut
teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya (omnis
cellula e cellula). Teori ini dinyatakan oleh Rudolf Virchow pada tahun 1855. Pembentukan sel-sel
baru atau anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya dapat terjadi melalui
proses pembelahan sel. Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan
meiosis. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh(sel somatik) makhluk
hidup. Pada pembelahan ini, dihasilkan sel anak yang mempunyai kromosom yang
jumlahnya sama dengan kromosom sel induk. Bagaimanakah dengan pembelahan secara
meiosis? Pembelahan secara meiosis hanya terjadi pada organ kelamin. Pembelahan
ini berfungsi untuk menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel sperma). Melalui
pembelahan ini akan dihasilkan sel anak yang mempunyai kromosom setengah dari
kromosom sel induk.
Pembelahan
Mitosis.
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan
2 sel anakan. Sel anakan tersebut mempunyai karakter identik secara genetik
dengan sel induk. Artinya, kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan
genetika yang sama, termasuk sama dalam jumlah kromosom dengan induknya. Jumlah
kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid.Sel
diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n).
Pembelahan mitosis merupakan proses yang berkesinambungan yang
terdiri atas empat fase pembelahan, yaitu profase, metafase,anafase,
dan telofase. Setiap fase pembelahan tersebut memiliki ciri- cirri yang
berbeda. Tahukah kamu apa ciri-ciri dari masing-masing fase pembelahan? Agar
kamu lebih memahami fase pembelahan mitosis
serta ciri-ciri yang terjadi pada setiap fasenya, perhatikan
Gambar 1.2! Pada tahap akhir dari pembelahan mitosis yaitu fase telofase, umumnya
selalu diikuti dengan pembelahan sitoplasma yang disebut dengan sitokinesis.
Pada saat sitokinesis, terbentuk cincin pembelahan yang berfungsi membagi
sitoplasma sehingga terbentuk dua sel anakan.

Pembelahan
Meiosis
Pembelahan
meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan yang masing-masing
sel anakan hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Dapat
dikatakan bahwa jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau
disebut dengan haploid. Oleh karena itu, meiosis disebut sebagai pembelahan
reduksi. Nah, masih ingatkah kamu pada proses pembentukan apakah
pembelahanmeiosis terjadi? Sebelumnya kamu telah mempelajari fase-fase pada
pembelahan mitosis. Menurut pendapatmu, apakah sama fase-fase pada pembelahan
mitosis dan meiosis? Berbeda dengan mitosis, pembelahan
meiosis
berlangsung dalam 2 tingkat yaitu meiosis I dan meiosis II. Meskipun demikian,
fase-fase pembelahan meiosis mirip dengan fase-fase pembelahan mitosis. Agar
kamu dapat dengan mudah memahami fase-fase pembelahan meiosis, perhatikanlah
! Gambar 1.3. Menunjukkan fase-fase pembelahan meiosis pada
tingkat meiosis I dan meiosis II.

Sumber: Campbell dkk., 2008
Gambar 1.3 Fase-fase Pembelahan Meiosis
Struktur dan Organ Reproduksi Manusia
A. Kompetensi Dasar
3.1
Mendeskripsikan struktur dan fungsi sistem reproduksi pada manusia,
kelainan dan penyakit pada system reproduksi, dan penerapan pola hidup yang
menunjang kesehatan reproduksi
B. Indikator
1. Mengidentifikasi
organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan;
2. Menyebutkan
fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan.
3. Menjelaskan
proses pembentukan sperma (spermatogenesis;
1. Menjelaskan
proses pembentukan sel telur (oogenesis);
2. Memaparkan
siklus menstruasi yang terjadi pada dinding rahim.
3. Menjelaskan
proses fertilisasi dan kehamilan.
C.
Materi
Reproduksi
merupakan proses terbentuknya individu baru. Reproduksi bertujuan untuk
melestarikan spesies agar tidak punah. Reproduksi pada manusia tergolong
reproduksi seksual. Sistem reproduksi manusia melibatkan induk jantan dan induk
betina. Dalam sistem reproduksi manusia, tiap-tiap induk mempunyai organ
reproduksi. Reproduksi merupakan proses terbentuknya
individu baru. Reproduksi bertujuan untuk melestarikan spesies agar tidak
punah. Reproduksi pada manusia tergolong reproduksi seksual. Sistem reproduksi
manusia melibatkan induk jantan dan induk betina. Dalam sistem reproduksi
manusia, tiap-tiap induk mempunyai organ reproduksi.
ORGAN
REPRODUKSI PADA MANUSIA
Berdasarkan
cara perkembangbiakannya manusia tergolong vivipar dengan fertilisasi
internal. Ditinjau dari jenis kelaminnya, manusia dapat dibedakan menjadi
pria dan wanita. Pria dan wanita mempunyai organ reproduksi yang berbeda.
1. Organ Reproduksi
Pria
Organ reproduksi pria mempunyai
dua fungsi reproduksi, yaitu produksi sel kelamin dan pelepasan sel-sel ke
saluran sel kelamin wanita. Organ reproduksi pria terdiri atas empat bagian
utama, yaitu testis, vas defferens, kantong sperma, dan penis.
a.
Testis
Testis berjumlah sepasang dan
berbentuk bulat telur. Testis tersimpan dalam suatu kantong yang disebut skrotum
atau kantong buah zakar. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sel
sperma dan hormon kelamin (testosteron).
b. Vas
defferens
Vas defferens merupakan
saluran yang menghubungkan testis dan kantong sperma. Vas defferens berjumlah
sepasang. Bagian ujungnya terletak di dalam kelenjar prostat.
c.
Kantong sperma
Kantong sperma berjumlah
sepasang dan berfungsi untuk menampung sperma sebelum dikeluarkan dari tubuh
seorang pria.
d.
Penis
Di dalam penis terdapat uretra
yang berfungsi sebagai saluran urine dan saluran sperma.
|

- Organ reproduksi wanita
Organ
reproduksi seorang wanita terdiri atas ovarium (indung telur), oviduk/tuba
fallopi (saluran telur), dan vagina.
a.
Ovarium
Ovarium
berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Ovarium
terletak di rongga perut tepatnya di daerah pinggang kiri dan kanan. Ovarium
diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Setiap
folikel mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur, seperti
bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan
melindungi perkembangan sel telur. Sel telur yang telah masak akan lepas dari
ovarium. Peristiwa itu disebut ovulasi. Selain menghasilkan sel telur,
ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
b.
Oviduk
Oviduk
berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan
peristaltik. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbrae).
Fimbrae berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Pembuahan
sel telur oleh sperma terjadi pada oviduk, selanjutnya ovum yang telah dibuahi
bergerak ke rahim (uterus). Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan
embrio hingga dilahirkan. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya
hanya
mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya
rahim berukuran panjang 7 cm dan lebar 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan
dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus
uteri (badan rahim). Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium,
miometrium, dan endometrium. Endometrium menghasilkan banyak
lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami
penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya, jika tidak ada zigot yang
menempel, yaitu saat terjadi menstruasi.
c.
Vagina
Vagina
berfungsi sebagai organ persetubuhan dan untuk melahirkan bayi. Organ tersebut
mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat mengembang. Dalam
vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu
kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.
|

- Proses Reproduksi pada Manusia
Seperti
organisme lainnya, manusia berkembangbiak secara seksual dan pada saat tertentu
akan membentuk sel-sel kelamin (gamet). Sel-sel kelamin yang dibentuk seorang
pria disebut sel mani (spermatozoa). Seorang pria dewasa menghasilkan lebih
dari seratus juta sel
sperma setiap hari. Adapun sel-sel kelamin yang dibentuk oleh seorang wanita
disebut sel telur (ovum). Proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis,
sedangkan proses pembentukan ovum disebut oogenesis. Kedua proses
mengawali terjadinya perkembangbiakan pada manusia. Pembentukan sel sperma
terjadi di dalam tubulus seminiferus. Kata “tubulus” berasal dari kata “tubula”
yang artinya saluran, sedangkan kata “seminiferus” berasal dari kata “semen”
yang artinya sperma. Jadi tubulus seminiferus adalah saluran panjang yang
berkelok-kelok tempat pembentukan sperma. Kumpulan tubulus inilah sebenarnya
struktur yang membentuk testis.
Proses pembentukan
sperma pada saluran tersebut terjadi secara bertahap. Diawali dari sel induk
sperma atau spermatogonium yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, sel
spermatogonium mengalami pembelahan secara mitosis maupun meiosis dan mengalami
diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk sel sperma atau spermatozoa
yang memiliki ekor. Sel sperma yang terbentuk tersebut bersifat haploid
(n).


Oogenesis merupakan proses
pembentukan sel kelamin perempuan yaitu sel telur atau ovum dan terjadi di
dalam organ yang disebut ovarium. Berbeda dengan spermatogenesis yang dimulai
ketika anak laki-laki mulai puber. Oogenesis dimulai
sebelum anak
perempuan lahir. Pada saat baru lahir, anak perempuan sudah memiliki bakal sel
ovum (sel primordial) sebanyak 200.000 hingga 2.000.000, namun hanya sekitar
40.000 yang tersisa saat anak perempuan puber dan hanya 400 yang akan matang
atau berkembang sempurna. Sel telur yang matang diovulasikan (dikeluarkan dari
ovarium) selama siklus reproduksi perempuan.


Oogenesis dimulai
saat seorang perempuan berada dalam kandungan. Sel primordial akan membelah
secara mitosis membentuk oogonium atau sel induk telur yang bersifat diploid
(2n). Selanjutnya, akan terjadi pembelahan secara bertahap baik pembelahan
mitosis maupun meiosis. Pada akhir peristiwa oogenesis, dari satu sel induk
telur (oogonium) akan dihasilkan satu sel telur (ovum) yang bersifat haploid
(n) dan tiga badan polar (polosit).
Jika setelah
ovulasi sel telur tidak dibuahi sel sperma, jaringan dinding rahim yang telah
menebal dan mengandung pembuluh darah akan rusak dan luruh disebut haid (menstruasi).
Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, cairan jaringan, lendir,
dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim. Apabila seorang
perempuan mengalami
menstruasi maka akan keluar darah melalui vaginanya. Menstruasi ini biasanya terjadi
satu bulan sekali. Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28
hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek dan
panjang. Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek, siklus
menstruasinya akan berlangsung selama ± 18 hari. Seorang perempuan yang
mengalami siklus menstruasi panjang, siklus menstruasinya akan berlangsung
selama ± 40 hari.


Jika sperma bertemu
dengan ovum akan terjadi pembuahan. Pembuahan terjadi di oviduk. Sel telur yang
telah dibuahi akan membentuk zigot. Zigot yang terbentuk segera diselubungi
oleh selaput, kemudian menuju ke rahim. Di dalam rahim zigot menanamkan diri
pada dinding rahim yang telah menebal. Zigot yang telah berada di rahim akan
terus tumbuh dan berkembang menjadi embrio sampai dilahirkan. Masa embrio/masa
kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim embrio mendapat
makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari). Embrio di dalam rahim
dilindungi selaput pembungkus berikut.
a. Amnion, merupakan selaput
yang membatasi ruangan tempat terdapatnya embrio. Dinding amnion mengeluarkan
getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap basah dan
menahan goncangan.
b. Korion, merupakan suatu
selaput yang berada di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh
membentuk jonjot pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah
induknya melalui plasenta.
c. Sakus vitellinus
(kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta. Sakus
vitelinus merupakan pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang pertama.
d.
Alantois terletak di dalam tali pusat. Alantois
berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan ekskresi. Waktu embrio
berkembang, jaringan epitelnya menghilang dan tinggal pembuluh darah yang
berfungsi sebagai penghubung embrio dan plasenta.
D. Daftar Pustaka
1.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku Guru: Ilmu Pengetahuan
Alam SMP/MTs Kelas IX. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal
235-244.
2. Wariyono, Sukis. 2008. Mari
belajar ilmu alam sekitar 3: panduan belajar IPA terpadu /untuk kelas IX
SMP/MTs.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
SISTEM REPRODUKSI PADA HEWAN DAN TUMBUHAN
Sekolah : SMP Negeri 1 Abang
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IX/ I
Materi
Pokok : Sistem
Perkembangbiakan pada Tumbuhan dan
Hewan
A. Kompetensi
Inti
·
KI3:
Memahami
dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
·
KI4:
Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Pencapaian Kompetensi
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
3.2 Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan
dan hewan serta penerapan teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
|
3.2.1.
Menjelaskan perkembangbiakan vegetatif
pada tumbuhan
3.2.2.
Menjelaskan perkembangbiakan
generatif pada tumbuhan
3.2.3.
Menjelaskan perbedaan
perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
3.2.4.
Menyebutkan macam
perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
3.2.5.
Mengidentifikasi bagian tumbuhan
yang berperan dalam proses perkembangbiakan vegetatif
|
4.2 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada
tumbuhan
|
4.2.1 Menyajikan karya hasil
perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
|
1.
Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan berbiji dapat
dibedakan menjadi dua macam. yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi
vegetatif buatan. Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi vegetatjf yang
terjadi secara alami (tanpa campur tangan manusia), sedangkan reproduksi
vegetatif buatan adalah reproduksi vegetatif dengan bantuan manusia.
§
Rhizoma
Rhizoma (akar rimpang) sebenarnya adalah akar
yang tumbuh mendatar dan terletak di bawah permukaan tanah. Rhizoma berbentuk
mirip akar, tetapi berbuku-buku (beruas-ruas) seperti batang dan pada ujungnya
terdapat kuncup.
Pada setiap
buku terdapat daun yang berubah bentuk menjadi sisik dan di setiap ketiak sisik
terdapat tunas. Jika tunas di ujung rhizoma dan ketiak tumbuh menjadi tanaman
baru, tanaman tersebut tetap bergabung dengan tanaman induknya sehingga
membentuk rumpun. Rhizoma antara lain ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit,
sansiviera, dan temu lawak.
§
Geragih (Stolon)
Geragih
(stolon) adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah permukaan
tanah. pada geragih terdapat buku-buku dengan tunas-tunas yang dapat tumbuh
menjadi organisme baru. Di bagian bawah tunas dapat tumbuh akar-akar serabut
baru. Kuncup bagian ujung umumnya menyentuh ranah. Setelah jauh dari induknya,
ujung geragih akan membelok ke atas dan tumbuh menjadi tanaman baru yang jauh
dari induknya. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih adalah
pegagan dan arbei (geragih tumbuh menjalar di atas tanah), serta rumput teki
(geragih tumbuh di bawah permukaan tanah).
§
Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan pada
ujung batang ataupun ketiak daun. Contoh tumbuhan yang me|akukan
perkembangbiakan dengan tunas adventif adalah cocor bebek. kesemek, dan sukun.
§
Umbi Lapis
Umbi lapis adalah tunas yang mengalami modifikasi’
terdiri atas batang yang sangat pendek, dibungkus oleh daun-daun yang
berdaging, dan menyerupai sisik. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan
umbi lapis adalah bawang merah, bawang putih, dan bakung.
http://zonabiokita.blogspot.com/2013/08/metagenesis-tumbuhan-paku.html
§
Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah, ujungnya
menggembung membentuk umbi. Bagian ini merupakan tempat menyimpan cadangan
makanan, terutama zat tepung. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi
batang adalah kentang dan gembili. Umbi batang juga merupakan alat
perkembangbiakan secara vegetatif. Pada umbi batang dapat tumbuh mata tunas,
yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru.
2. Reproduksi Generatif
a. Penyerbukan
Pada tumbuhan, sebelum terjadi proses pembuahan
(fertilisasi), terjadi proses penyerbukan/persarian (polinasi ). Pada tumbuhan
biji tertutup (Angiospermae). Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya melekatnya
serbuk sari di kepala putik. Pada tumbuhan biji tertutup (Gymnospermae)
penyerbukan adalah melekatnya serbuk sari langsung pada bakal biji.
Tumbuhan berumah satu adalah tumbuhan yang memiliki
alat kelamin jantan dan betina dalam satu tumbuhan. baik pada satu bunga
ataupun pada bunga yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah satu adalah
kacang-kacangan, jambu-jambuan, dan terung-terungan.
Tumbuhan berumah dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah dua adalah salak dan pakis haji.
Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
Tumbuhan berumah dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah dua adalah salak dan pakis haji.
Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
§
Anemogami adalah penyerbukan dengan
bantuan angin. Anemogami terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan
ciri-ciri: bunga berukuran kecil; tidak mempunyai mahkota bunga atau mahkota
bunganya berukuran kecil, mahkota bunga tidak berrvarna menarik atau berwarna
seperti daun; tidak mempunyai kelenjar madu; tangkai bunga panjang. bunga
terletak jauh di atas daun; serbuk sari kecil, sangat banyak, dan ringan
sehingga mudah diterbangkan angin; kedudukan benang sari bergantungan, serbuk
sarinya berhamburan jika digoyang; kepala putik besar, berbulu, tangkai putik
terjulur ke luar, kepala putik menyembul keluar dari bunga sehingga mudah
menangkap serbuk sari. Anemogami clapat terjadi pada rumputrumputan, padi, dan
jagung.
§
Hidrogami adalah penyerbukan dengan bantuan
air. Hidrogami dapat terjadi pada Hydrilla sp, eceng gondok, dan teratai.
Penyerbukan dengan bantuan air akan terjadi jika tubuh tanarnan terendam dalam
air.
§
Zoidiogami adalah penyerbukan dengan
bantuan hewan. Zoidiogami terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri:
bunga berukuran besar; mahkota bunga berwarna mencolok dengan aroma khas;
memiliki kelenjar madu; serbuk sari bersifat lengket (mudah melekat).
Zoidiogami dapat terjadi pada jambu, mangga, jeruk, dan pepaya. Zoidiogami
dibedakan berdasarkan jenis hewan yang membantu penyerbukan. Misalnya.
Entomogami (penyerbukan dengan bantuan serangga, antara lain lalat, kumbang,
dan lebah), malakogami (penyerbukan dengan bantuan siput/bekicot), dan
kiropterogani (penyerbukan dengan bantuan kelelawar).
Penyerbukan
dengan bantuan manusia (antropogami), sampainya serbuk sari ke kepala putik
dengan bantuan manusia. Hal ini terjadi karena tidak ada perantara yang
membantu penyerbukan. Penyerbukan ini dapat terjadi pada vanili dan beberapa
jenis anggrek. Penyerbukan ini dilakukan untuk mendapatkan jenis bibit baru
yang unggul. Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke kepala putik.
penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
1.
Penyerbukan sendiri (autogami), terjadi
apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga
itu sendiri. Jika terjadinya penyerbukan pada saat bunga masih kuncup, disebut
kleistogami.
2.
Penyerbukan tetangga (geitonogami), terjadi
apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga
lain dalam satu tanaman.
3.
Penyerbukan silang (allogami), terjadi
apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga
tanaman lain yang termasuk satu jenis (spesies).
4.
Penyerbukan bastar, terjadi apabila serbuk sari yang
jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang sejenis,
tetapi berbeda varietas, misalnya bunga mangga manalagi diserbuki bunga mangga
golek.
Sumber:
Sukis Wariyono, Yani Muharomah. Mari belajar ilmu alam sekitar 3: Panduan Belajar IPA terpadu untuk kelas IX SMP/MTs. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Sukis Wariyono, Yani Muharomah. Mari belajar ilmu alam sekitar 3: Panduan Belajar IPA terpadu untuk kelas IX SMP/MTs. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
0 komentar:
Posting Komentar